Sabtu, 14 Mei 2022

Football is coming home ala Inggris

Football is coming home ala Inggris

 Apa yang berlangsung kalau negaramu terlibat di kontes besar, seperti Piala Dunia, barangkali? Atau, dalam kondisi Indonesia, Piala Asia? Pastilah sukses itu dapat disongsong semarak. Timnas jadi ocehan beberapa orang serta tempat tidak henti permainkan cerita perihal mereka. Cerita yang berceceran barangkali kadang-kadang kelewatan, condong punya Slot Judi Online tujuan menggembleng spirit nasional, menghidupkan keyakinan diri, atau cuman mengawasi tekanan euforia. Lantas, bagaimana kalau upaya-upaya kobarkan kesan itu diterima secara negatif oleh faksi lain? Di dalam masalah ini, Inggris adalah contoh prima.


Di saat Piala Eropa 2020 anyar masuk pekan mula, desas-desus terkait keangkuhan Inggris telah menghangat. Kapten Tim nasional Kroasia, Cidera Modric menjelaskan ucapannya waktu ke-2  club bertemu di semi-final Piala Dunia 2018. Masa itu, center player Real Madrid itu mengatakan The Three Lions begitu berbangga serta menyepelekan musuh. "Angkuh" merupakan kata yang diputuskan Modric buat menyimpulkannya.


"Angkuhsi itu tidak terjalin dengan banyak pemain serta timnas Inggris, akan tetapi beberapa orang di kitaran mereka—sejumlah reporter, pengamat, dll," kata si kapten Kroasia di diskusi reporter 13 Juni saat lalu.


Waktu Inggris serta Kroasia berlaga di semi-final, skuat Vatreni tak sembunyikan frustasi mereka atas build-up banyak media Inggris. "Mereka [pandit Inggris] menyepelekan Kroasia serta itu merupakan kekeliruan besar. Mereka selayaknya lebih rendah hati serta menjunjung musuh," kata Modric berakhir semi-final Piala Dunia 2018.



Bukan cuma Modric serta Kroasia yang punyai pikiran begitu atas Inggris. 5 tahun yang lalu, di Piala Eropa 2016, Gareth Bale menyebutkan soal sama. "Mereka [Inggris] mendramatisasi diri sebelumnya mengerjakan apa saja," kata bintang Wales itu.

Slot Online Terpercaya

Kayaknya, stereotipe kalau (persepakbolaan) Inggris picik serta congkak masih diokein banyak faksi. Meskipun Gareth Southgate serta profil sepakbola Inggris ragam Gary Lineker coba memadamkannya, imej jelek The Three Lions terlanjur terpatri di daya ingat banyak faksi.


"Lagu itu merupakan komedi, tidakkah demikian? Itu komedi Inggris," kata Southgate menjelang hadapi Kroasia di UEFA Nations League, 2019 yang lalu.


Southgate sadar kalau histori liputan tabloid udah memberinya citra jelek ke timnas. Dia lantas mengatakan kalau Tim nasional Inggris yang saat ini tidak serupa. Mereka tidak lagi serangkaian bintang yang berasa diri semakin lebih perkasa meskipun belum berlaga.


"Kami jangan memperlihatkan angkuhsi yang barangkali kami mempunyai waktu bertahun-tahun—bahwa kami punya hak ada di dalam fase akhir. Jadi club serta staff, kami harus berupayanya," kata Southgate pada 2019 yang lalu.


Walau demikian, citra baik yang mengupayakan diperlihatkan Southgate dirintangi oleh tempat mereka sendiri. Sampai Piala Dunia 2018, tabloid Inggris masih memperlihatkan cerita yang kurang ajar pada musuh. Masalah ini berlangsung waktu Inggris bertemu Kolombia di fase 16 Besar.